Pada jaman dahulu, di Kalimantan hiduplah wanita yang terkenal dengan julukan Putri Ulin. Sejak kecil ia tinggal di hutan. Kedua orang tuanya telah lama sekali meninggal. Ayahnya meninggal karena dipatuk ular berbisa. Ibunya kemudian menyusul karena tidak dapat menahan kesedihannya.
Sepeninggal orang tuanya, Putri Ulin selalu sedih dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hewan-hewan yang tinggal ikut serta merasakan kesedihannya. Hewan-hewan itu pun tidak tidak rela kalau Putri Ulin sedih. Karena Putri Ulin sebelumnya adalah seorang wanita yang cantik, baik, murah senyum, dan dapat menyenangkan setiap orang yang dilihatnya. Maka, hewan-hewan itu mulai mendekati Putri untuk menghiburnya agar dia sedikit demi sedikit dapat meninggalkan kesedihannya.
Suatu pagi, ada seorang beruang berbicara kepada Putri Ulin,"Wahai Putri yang cantik, sudahilah kesedihanmu itu!". "Aku sedih karena sudah tidak ada orang-orang yang menyayangiku", jawab Putri. Beruang bersaut,"Kau masih punya aku dan teman-temanku (hewan-hewan di hutan) yang akan selalu menyayangimu." Mendengar itu, Putri mulai tersenyum dan sedikit demi sedikit mulai bisa meninggalkan kesedihannya.
Ketika mulai membangun hidup baru dengan kesenangannya, ia pun mulai membangun tempat tinggal yang baru dengan dibantu hewan-hewan dihutan. Dan kemudian, jadilah rumah kayu yang indah ditengah hutan. Putri pun menjalani hidupnya dengan senang karena dapat bermain bersama hewan-hewan.
Putri Ulin juga diajari berbagao macam hal oleh para hewan, seperti : Masak, mempertahankan diri, kekuatan magis, mencari makanan, dan masih banyak lagi. Putri Ulin pun tumbuh menjadi wanita yang pintar, sehat, cantik, kuat, baik hati, dan suka menyenangkan orang lain.
Suatu saat ada seorang Pangeran yang bernama Angunkerto dari kerajaan Batani. Dia sedang berburu ditengah hutan sambil mencari obat untuk rakyatnya, karena rakyatnya diserang dengan kutukan penyihir jahat yang tidak suka dengan kerajaan Batani. Ia ke hutan mengajak 3 pengawal setianya, pertama namanya Sanupati, kedua namanya Candrawengki, ketiga namanya Gegersono. Saat siang hari, ia berburu dan memanah seekor beruang. Ternyata, beruang ini adalah yang menjadi teman dekat Putri Ulin. Saat terpanah, dia berbicara,"Jangan kau membunuhku, lepaskan aku! Aku telah berjanji kepada sahabatku "Putri Ulin" untuk selalu menemaninya." Pangeran dan 3 pengawal kaget, karena beruang itu berbicara, dan akhirnya mereka melepaskannya.
Namun, Pangeran penasaran dengan nama "Putri Ulin" yang disebutkan beruang tadi. Besoknya, Pangeran dan 3 pengawalnya kembali lagi ke hutan untuk menemukan wanita tadi. Akhirnjya, ditengah hutan Pangeran menemukan rumah kayu yang bersih nan indah. Tetapi Pangeran tidak melihat siapapun. Ia pun menunggu disekitar rumah sampai sore hari. Saat sore datang, Putri Ulin keluar dari dalam rumah, kemudian bermain didepan rumah dengan senang bersama teman-temannya termasuk Si Beruang.
Pangeran yang melihat Putri Ulin, sedikit demi sedikit mendekatinya. Setelah Putri tahu bahwa ia dilihat Pangeran, Putri langsung masuk kedalam rumah. Karena ia malu dilihat pangeran yang baru pertama kali ia jumpai. Pangeran pun mendekati pintu rumah Putri dan berbicara,"Engkaukah Putri Ulin?". Putri hanya terdiam. "Aku tahu kau dari seekora beruang yang mengaku temanmu", sahut Pangeran. "Ada apa engkau kesini?", tanya Putri. "Aku hanya ingin tahu tentang dirimu dan berkenalan denganmu. Aku orang baik, aku Pangeran dari kerajaan Batani", jawab Pangeran. Mendengae itu, Putri Ulin mulai keluar dari rumah.
Saat diluar, terjadi percakapan antara Putri dengan Pangeran yang sambil dilihat 3 pengawal dan teman-teman Putri. "Pertama kali aku mendengar tentangmu dari beruang, aku sudah sangat pensaran", sahut Pangeran. "Terus apa tujuanmu kesini?", tanya Putri. "Setelah aku melihatmu, ternyata kau sangat baik, cantik, dan menyenangkan. Apakah kau mau ikut denganku ke kerajaan dan menjadi permaisuriku?", tanya dan jawab Pangeran. "Aku tidak tahu harus menjawab bagaimana. Aku butuh waktu untuk memikirkannya", jawab Putri. "Baiklah aku akan kembali ke kerajaanku, dan lusa aku akan kembali kesini", ujar Pangeran. Dan Putri sehari semalam terus memikirkann hal itu. Lalu Si Beruang berkata kepada Putri,"Ikuti dia! Kami tidak akan marah, kami akan selalu menunggumu disini". "Jika itu katamu, aku akan mempertimbangkannya", kata Putri.
Setelah lusa, Pangeran dan 3 pengawalnya kembali ke hutan menuju rumah Putri Ulin. Setelah sampai, saat itu juga Putri didepan rumah bersama teman-temannya. Pangeran langsung menghampiri dan berkata,"Bagaimana? Apa kau mau ikut ke kerajaanku dan menjadi permaisuriku?". Setelah aku pikir, aku mau dengan dengan tawaran itu", jawab Putri. Setelah mendengar kata itu, pangeran senang sekali dan segera membwa Putri ke kerajaan sambil membawa obat yang banyak disekitar rumah Putri untuk rakyatnya. Mereka langsung berpamitan dengan hewan-hewan dengan senyum bahagia disetiap wajah mereka.
Sesampai di kerajaan. Langsung saja hari itu diumumkan bahwa Pangeran akan menikah. Besoknya akan diadakan pesta pernikahan. Rakyat yang juga telah dibawakan obat pun senang menyambutnya.
Besoknya, pesta pernikahan berlangsung meriah. Mereka dan penghuni kerajaan serta rakyatnya pun senang sekali, karena antara Pangeran Angunkerta dan Putri Ulin sangat cocok dan dapat membawa dampak baik bagi kerajaan.
Namun, ada seorang penyihir yang tidak suka dengan kerajaan Batani. Ia pun akan menyihir dan mengutuk dengan seluruh kekuatannya agar semua yang berada di kerajaan Batani terkena penyakit yang mematikan. Mendengar berita itu, Pangeran dan Putri Ulin gelisah dan khawatir. Lalu mereka pergi ke hutan dan bertanya kepada teman-teman hewannya dahulu. Lalu beruang memberi jawaban,"Kau bisa melindungi kerajaanmu, tapi kau harus mengorbankan dirimu dan Pangeran untuk menjadi pelindung rakyat dan penghuni kerajaan." Mendengar jawaban itu, mereka langsung kembali ke kerajaan. Pangeran dan Putri Ulin berdiri didepan pintu gerbang kerajaan dan mereka saling memegang tangan sambil menutup mata. Lalu dengan kekuatan Putri Ulin, mereka mengorbankan diri mereka untuk melindungi kerajaan. Segera itu, mereka berubah menjadi pohon-pohon yang menyelimuti kerajaan dan dapat menangkal sihir, lalu mengembalikan sihir itu ke penyihir. Akhirnya, penyihir itu musnah karena sihirnya sendiri. Pangeran dan Putri Ulin pun sudah menjadi pohon yang menyelimuti kerajaan. Masyarakat pun menyebut pohon itu dengan sebutan "Pohon Ulin" yang asalnya dari kekuatan dan nama Putri Ulin. Pohon ini adalah pohon yang besar dan kuat atau disebut juga kayu besi sekarang ini.
3 comments:
ceritanya seru abis ... makasih
sama-sama gan!!
terima kasih tellah menyukai cerita saya...
^_^
terima kasih juga kunjungannya!!
^_^
CERITANYA BAGUS
Post a Comment